Dikutip dari jatimtimes.com, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo diketahui tengah melihat kondisi pasar hewan terpadu di Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol. Dalam kesempatan ini, Maryoto memerintahkan agar aktivitas jual beli hewan di pasar Pahing Beji segera dipindahkan ke pasar hewan terpadu, meski belum sepenuhnya pembangunan selesai.
“Segera kita pindah ke sini, nanti kalau tidak segera dipindah akan repot juga. Desember harus selesai tuntas,” ujar Maryoto, Senin (28/9/2020).
Saat ini kondisi pasar hewan terpadu yang mulai dibangun sejak 3 tahun lalu kondisinya sungguh memprihatinkan. Meski belum digunakan, sebagian bangunan pasar sudah terlihat rusak. Walau pun terlihat belukar tumbuh liar memenuhi lokasi pasar. Padahal anggaran pembangunan pasar hewan terpadu mencapai belasan miliar rupiah.
“Saya perintahkan persiapan pekerjaan awal harus dibersihkan,” tegas Maryoto.
Untuk bangunan yang rusak seperti lantai yang ambles, pihaknya akan melakukan perbaikan. Namun jika pemenang lelang proyek adalah wajah lama yang mengerjakan pasar hewan, maka perbaikan akan diserahkan pada pemenang tender.
“Tapi kalau mereka (pemenang tender) masih mengerjakan dan penawarannya baik, maka tanggung jawab dia (pemenang tender),” ujarnya.
Foto. Bupati Maryoto Sidak Pasar Hewan dan Jalan Jengglungharjo
Nantinya sembari berjalan, di sekeliling pasar akan dibangun sarana pendukung, seperti kios dan kantor pasar. Pihaknya optimis pasar hewan terpadu ini bisa beroperasi penuh pada awal 2021 mendatang, mengingat SPK (surat perintah kerja) untuk pasar hewan terpadu ini sudah keluar.
Di pasar ini sudah tersedia tambatan ternak, timbangan, lantai cor untuk ternak, peneduh hewan ternak dari pohon dan lahan parkir yang luas. “Awal tahun sudah,” imbuh Maryoto.
Foto. Timbangan hewan ternak X-SAGO berteknologi digital produksi PT Bumi Mataritama
Sementara itu Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung Robinson Nadeak, menuturkan, untuk tahun ini dianggarkan sekitar Rp 3 miliar. Anggaran ini diperuntukkan untuk pembangunan IPAL (instalasi pengolahan limbah), kios, kantor, musala dan peneduh hewan ternak.
Sedang untuk tahun 2021, akan diajukan sebesar Rp 8 miliar untuk finishing pasar hewan terpadu ini. “Untuk tahun depan kita ajukan sebesar Rp 8 miliar,” pungkasnya.
0 Komentar